banner

Kehadiran Bonek di GBK Memicu Sanksi: Pelajaran untuk Persija dan Persebaya

Written by

Ligaindonesia.net – Kehadiran lebih dari 5000 suporter Bonek di Gelora Bung Karno (GBK) saat pertandingan Persija Jakarta melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu, 12 April 2025, menyisakan cerita panjang yang berujung pada sanksi tegas dari PSSI. Sanksi yang dijatuhkan kepada kedua tim ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kedamaian dan keamanan dalam setiap pertandingan besar.

Bonek


Kejadian yang Memancing Kontroversi

Meski laga ini penuh dengan antusiasme tinggi dari kedua kubu suporter, yaitu Jakmania yang mendukung Persija dan Bonek yang mendukung Persebaya, adanya pelanggaran terhadap aturan yang melarang suporter tim tamu untuk hadir di pertandingan menjadi masalah utama. Aturan tersebut telah disahkan oleh PSSI pada awal musim BRI Liga 1 2024/2025, yang bertujuan untuk menghindari kerusuhan antar suporter.

Namun, pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), para pendukung setia Persebaya, yaitu Bonek, hadir dalam jumlah yang signifikan, meskipun mereka adalah suporter tim tamu. Hal ini melanggar aturan yang ada dan memicu reaksi keras dari Komisi Disiplin PSSI yang akhirnya menjatuhkan denda Rp25 juta kepada kedua klub.


Bonek: Menginginkan Pengalaman yang Sama

Cak Tessy, salah satu tokoh terkemuka dari Bonek, menjelaskan bahwa kehadiran mereka di GBK adalah untuk merasakan pengalaman yang sama seperti yang dirasakan oleh Jakmania saat mendukung Persija di markas Persebaya. Seperti yang diungkapkan Cak Tessy, mereka ingin merasakan atmosfer pertandingan yang aman dan nyaman, serupa dengan yang dirasakan oleh suporter Persija ketika mereka hadir di Gelora Bung Tomo, markas Persebaya.

“Kami ingin merasakan bagaimana The Jak bisa merasakan pertandingan dengan nyaman dan aman di GBT. Kami juga ingin merasakannya di GBK, Jakarta, dengan suasana yang nyaman dan aman juga,” jelas Cak Tessy.

Pernyataan ini menunjukkan bahwa Bonek sebenarnya tidak berniat untuk menciptakan kerusuhan. Mereka hanya ingin merasakan pengalaman menyaksikan tim kesayangan mereka bertanding di stadion besar dengan suasana yang kondusif.


PSSI Menjatuhkan Sanksi untuk Menjaga Keamanan

Namun, meski Bonek datang dengan niat baik, pelanggaran terhadap aturan tetap tidak bisa dibiarkan begitu saja. Komisi Disiplin PSSI dengan tegas menjatuhkan sanksi kepada kedua klub. Persija Jakarta dijatuhi sanksi karena dianggap gagal mengantisipasi kehadiran suporter Bonek di stadion, sementara Persebaya Surabaya dijatuhi denda karena Bonek hadir sebagai suporter tim tamu.

“Adanya suporter Persebaya Surabaya sebagai suporter klub tamu yang hadir dalam pertandingan,” demikian bunyi sanksi yang dijatuhkan kepada Persebaya Surabaya, sementara Persija dikenakan denda karena “gagal mengantisipasi kehadiran suporter Persebaya Surabaya.”

PSSI berharap denda ini dapat menjadi pelajaran penting bagi kedua tim dan seluruh klub di Indonesia untuk lebih memperhatikan pengelolaan suporter demi keamanan dan kelancaran pertandingan.


Rivalitas yang Harus Lebih Tertib

Meski rivalitas antara Persija dan Persebaya sangat kuat dan penuh gairah, kita tak boleh lupa bahwa keselamatan dan kenyamanan semua pihak yang terlibat, termasuk suporter, adalah hal yang paling utama. Bonek dan Jakmania memang sering menjadi dua kubu yang saling beradu di tribun, namun keduanya juga harus belajar untuk saling menghormati dan menjaga kedamaian, baik di lapangan maupun di luar lapangan.

Tindakan tegas dari PSSI ini seharusnya menjadi peringatan bahwa meskipun suporter sangat berperan penting dalam mendukung tim, aturan dan keselamatan tetap harus dijaga. Jangan sampai rivalitas yang ada justru membawa dampak negatif pada kelangsungan pertandingan dan suasana sepak bola Indonesia yang semestinya mendukung kedamaian.


Ke Depan: Menjaga Kedamaian dan Keharmonisan Suporter

Keputusan PSSI memberikan denda kepada Persija dan Persebaya semoga bisa menjadi pembelajaran berharga untuk semua pihak. Dalam sepak bola, semangat mendukung tim memang tidak bisa dibendung, tetapi ada batasan yang perlu diikuti demi kepentingan bersama. Bonek dan Jakmania keduanya harus lebih memahami pentingnya menjaga keamanan bersama dalam setiap pertandingan.

Jika kedamaian dan keselamatan suporter terjaga, tentu saja atmosfer pertandingan akan lebih sehat dan menarik. PSSI sebagai pengelola kompetisi juga diharapkan bisa terus mengawasi dan menegakkan aturan yang ada agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa mendatang.


Kesimpulan: Menghormati Aturan untuk Keamanan Bersama

Bonek hadir dengan semangat yang tinggi, namun sayangnya, pelanggaran terhadap aturan yang ada membawa sanksi kepada Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya. Sanksi yang dijatuhkan PSSI menjadi pengingat bahwa meskipun semangat suporter sangat penting, keselamatan dan keamanan tetap harus diutamakan.

Kini, saatnya bagi seluruh suporter di Indonesia untuk lebih menjaga sikap dan menghormati aturan yang ada, agar pertandingan-pertandingan sepak bola Indonesia semakin meriah, aman, dan penuh semangat positif. Saling menghormati di tribun adalah kunci utama untuk menciptakan suasana yang lebih kondusif dan mendukung perkembangan sepak bola di tanah air.

Article Categories:
LIGA 1 · LIGA INDONESIA

Comments are closed.

Shares