Ligaindonesia.net – PSIS Semarang dan Borneo FC di pekan ke-30 BRI Liga 1 2024/2025 pada Jumat, 25 April 2025 diprediksi akan menjadi pertandingan yang penuh ketegangan. Pelatih PSIS, Gilbert Agius, menyebutkan bahwa pertandingan ini merupakan momen krusial bagi timnya untuk keluar dari zona degradasi. Sebagai tim yang berada di papan bawah klasemen, PSIS Semarang tahu betul bahwa setiap poin yang diraih akan sangat berharga untuk menentukan nasib mereka di akhir musim.
Perjalanan Berat PSIS di Sisa Musim
Saat ini, PSIS Semarang berada di peringkat ke-16 dengan 25 poin di klasemen sementara, hanya satu poin di atas zona degradasi. Dengan lima pertandingan tersisa, setiap laga menjadi pertandingan hidup mati bagi tim yang dijuluki Mahesa Jenar ini. Gilbert Agius menegaskan bahwa mereka harus memberikan segalanya dalam pertandingan melawan Borneo FC, karena kegagalan untuk meraih kemenangan akan memperburuk posisi mereka.
“Setiap pertandingan adalah final bagi kami. Kami harus menang, jika gagal menang kami masih punya sisa empat laga yang semakin berat bagi kami,” kata Gilbert dengan nada serius.
Lawan yang dihadapi bukanlah tim sembarangan. Borneo FC saat ini menempati peringkat ke-7 dengan 43 poin, dan mereka masih memiliki peluang untuk meraih posisi empat besar jika berhasil mengamankan kemenangan dalam sisa pertandingan. Hal ini menjadikan Borneo FC sebagai lawan yang tidak bisa dianggap remeh, meskipun PSIS bermain di kandang sendiri.
Intensitas Latihan dan Fokus Taktik
Menghadapi laga vital ini, Gilbert Agius memberikan porsi latihan yang intens kepada para pemainnya sejak Senin, 21 April 2025. Setelah laga away melawan Semen Padang FC, pelatih asal Malta itu langsung mengarahkan tim untuk fokus meningkatkan kebugaran fisik serta memperbaiki taktik permainan. Septian David Maulana dan kawan-kawan harus memastikan bahwa performa mereka lebih solid di lapangan, karena laga melawan Borneo FC akan sangat menentukan.
Selain itu, Gilbert juga memberikan perhatian khusus pada aspek mentalitas dan konsentrasi para pemain. Pada laga melawan Semen Padang, PSIS sebenarnya memiliki peluang untuk meraih satu poin. Mereka berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 di menit 94, namun sayangnya gol semata wayang dari Semen Padang pada menit 97 membuat skor berubah menjadi 3-2. Kejadian serupa terjadi pada laga melawan Madura United, di mana PSIS kembali kehilangan konsentrasi di menit-menit akhir pertandingan yang berujung pada kekalahan.
“Kami bisa cetak gol di menit 94, tapi kami dikejutkan dengan gol lawan di menit 97. Artinya, kami kehilangan konsentrasi di situ. Kami harus berjuang sampai akhir. Situasi kemarin sangat mirip dengan saat melawan Madura United,” tambah Gilbert.
Kemenangan yang Harus Diraih
Dengan hanya lima laga tersisa, kemenangan atas Borneo FC menjadi sangat penting bagi PSIS. Tidak hanya untuk memperbaiki posisi di klasemen, tetapi juga untuk memberikan tekanan kepada tim-tim di atas mereka dalam persaingan zona degradasi. Jika PSIS berhasil meraih kemenangan, mereka akan memperpendek jarak poin dengan tim-tim yang lebih tinggi di klasemen, dan membuka peluang untuk bertahan di Liga 1.
Saat ini, PSIS memang harus lebih fokus pada meraih kemenangan, karena hanya dengan kemenangan, mereka bisa memastikan peluang untuk keluar dari zona degradasi tetap terbuka. Dengan perjuangan maksimal, Gilbert Agius berharap anak asuhnya bisa memberi yang terbaik di setiap laga yang tersisa.
“Jika kita menang, kita bisa memberi tekanan kepada tim lawan yang ada di atas kita. Kalau kita menang dan mereka gagal menang, kita bisa memperpendek jarak poin,” ujar Gilbert penuh harap.
Tantangan Berat Menunggu PSIS
Walaupun PSIS Semarang hanya membutuhkan kemenangan di sisa laga, perjalanan mereka menuju keamanan di Liga 1 bukanlah hal yang mudah. Masih ada lawan-lawan tangguh di depan yang harus dihadapi. Salah satu tantangan terbesar mereka adalah mengatasi tekanan mental dari ketatnya persaingan di papan bawah. Selain itu, konsistensi dalam permainan juga akan menjadi kunci bagi PSIS untuk keluar dari zona degradasi.
Melawan Borneo FC adalah kesempatan besar bagi PSIS Semarang untuk memperbaiki posisi mereka, namun mereka harus menunjukkan performa terbaik dan menghindari kesalahan di menit-menit akhir.
Kesimpulan: PSIS Harus Bertarung Hingga Titik Darah Penghabisan
Dengan hanya lima pertandingan tersisa, PSIS Semarang harus memanfaatkan setiap kesempatan untuk meraih poin penuh dan memastikan nasib mereka tetap ada di tangan mereka sendiri. Gilbert Agius dan anak asuhnya sadar betul bahwa setiap pertandingan adalah final. Menghadapi Borneo FC, salah satu tim yang masih bertarung untuk posisi empat besar, akan menjadi ujian berat, namun juga kesempatan emas untuk memperbaiki posisi di klasemen.
Jika PSIS Semarang ingin bertahan di Liga 1, mereka harus menunjukkan mental juara, bermain dengan fokus tinggi, dan berjuang hingga detik-detik terakhir. Semoga perjuangan mereka memberikan hasil yang terbaik, dan mereka mampu keluar dari zona degradasi.