Ligaindonesia.net – Persija Jakarta menghadapi tantangan besar jelang akhir musim Liga 1 2024/2025. Dengan menyisakan enam pertandingan terakhir, tim kebanggaan Ibu Kota ini masih belum aman di posisi empat besar klasemen — zona krusial untuk tiket kompetisi Asia.
Namun, semangat juang tak padam. Gelandang muda Rayhan Hannan dan rekan-rekannya menyatakan tekad untuk memberikan segalanya di sisa musim. Di luar lapangan, Persija juga mendapat angin segar berupa keringanan pajak tontonan 60 persen dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yang dinilai bisa membantu stabilitas finansial klub.
Enam Laga Penentu Musim

Gelandang Persija Jakarta Muhammad Rayhan Hannan sebut, timnya harus fokus lakoni enam laga sisa di Liga 1 2024/2025. (Foto arsip 19 Januari 2025, persija.id).
Persija saat ini masih bersaing ketat di papan tengah Liga 1. Dengan hanya enam laga tersisa, setiap poin menjadi sangat berarti. Skuad asuhan Carlos Pena harus konsisten untuk mengamankan posisi empat besar — target realistis yang terus mereka jaga sejak awal musim.
Rayhan Hannan menyebut bahwa tim saat ini fokus penuh dan tak ingin menyia-nyiakan peluang:
“Kami tahu enam pertandingan terakhir ini tidak akan mudah. Tapi kami harus bekerja keras, fokus, dan percaya satu sama lain. Target kami tetap empat besar,” ucap Rayhan.
Fokus Mental dan Kebugaran
Pemain muda seperti Rayhan, Alfriyanto Nico, dan Witan Sulaeman memainkan peran penting di tengah tekanan kompetisi. Sementara senior seperti Marko Simic, Riko Simanjuntak, dan Otávio Dutra menjadi penyeimbang dalam situasi kritis.
Carlos Pena sebagai pelatih juga terus menekankan pentingnya manajemen rotasi dan fokus mental. Dalam beberapa laga terakhir, Persija sempat kehilangan poin karena konsentrasi menurun di akhir pertandingan. Kini, evaluasi menyeluruh sudah dilakukan, termasuk penguatan komunikasi antar lini.
Persaingan Ketat di Klasemen Liga 1
Berikut ini gambaran klasemen sementara yang menunjukkan betapa krusialnya perjuangan Persija:
Pos | Tim | Poin |
---|---|---|
3 | Bali United | 55 |
4 | PSIS Semarang | 52 |
5 | Persija Jakarta | 50 |
6 | Dewa United | 48 |
7 | PSM Makassar | 46 |
Dengan jarak poin yang tipis, satu kekalahan bisa menggeser posisi secara drastis. Maka dari itu, enam laga tersisa adalah final bagi Persija.
Dukungan Pajak Tontonan dari Pemprov DKI

Pramono Anung di Balai Kota DKI
Di luar arena, dukungan datang dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Lewat kebijakan baru yang diumumkan oleh Pramono (Asisten Perekonomian dan Keuangan Setda DKI), keringanan pajak tontonan sebesar 60 persen diberikan khusus untuk Persija Jakarta.
Kebijakan ini tidak hanya membantu finansial klub, tetapi juga diharapkan meningkatkan antusiasme penonton untuk datang langsung ke stadion.
“Keringanan ini hanya untuk Persija karena mereka mewakili Jakarta, dan basis pendukungnya adalah warga kota ini,” ujar Pramono dalam pernyataannya.
Kebijakan ini tentu menjadi langkah positif, mengingat beban operasional klub dan harga tiket pertandingan yang harus dijaga tetap terjangkau bagi Jakmania.
Reaksi Jakmania dan Manajemen
Suporter Persija menyambut positif kebijakan tersebut. Mereka menilai dukungan pemerintah kepada klub kota sendiri adalah bentuk pengakuan atas peran Persija dalam identitas dan kebanggaan Ibu Kota.
Pihak manajemen Persija juga menyampaikan apresiasi atas langkah tersebut dan berharap stadion akan semakin penuh di enam laga terakhir, memberikan energi tambahan kepada para pemain di lapangan.
Tugas Berat Carlos Pena

Carlos Pena saat menangani Persija Jakarta di Piala Presiden 2024.
Sebagai pelatih anyar yang menggantikan Thomas Doll di awal musim, Carlos Pena memikul beban ekspektasi besar. Meski sempat mengalami inkonsistensi, perlahan skema bermainnya mulai dipahami oleh para pemain.
Pena juga menyadari bahwa tekanan bukan hanya soal hasil, tapi juga atmosfer sepak bola Jakarta yang penuh tuntutan.
“Saya datang untuk membawa Persija ke level yang lebih tinggi. Kami tidak boleh berhenti berjuang,” tegas pelatih asal Spanyol tersebut.
Jadwal Berat di Depan Mata
Dari enam pertandingan tersisa, tiga di antaranya adalah laga tandang yang berat, termasuk menghadapi PSM dan Borneo FC. Tiga laga kandang pun tak kalah sengit, termasuk duel klasik melawan Persib Bandung.
Setiap laga kini dianggap sebagai final, dan seluruh elemen tim diminta untuk bermain penuh determinasi.
Persija Jakarta memasuki fase akhir musim dengan determinasi tinggi dan fokus pada target empat besar. Dengan hanya enam laga tersisa, setiap pertandingan akan menjadi penentu masa depan mereka di kompetisi Asia.
Dukungan dari Pemprov DKI lewat kebijakan keringanan pajak tontonan juga menjadi suntikan semangat baru bagi manajemen dan para suporter.
Kini, semua mata tertuju ke skuad Macan Kemayoran: apakah mereka mampu menjawab ekspektasi?