Ligaindoneisa.net – Pertandingan antara PSIS Semarang dan Persebaya Surabaya di lanjutan Liga 1, Rabu, 12 Maret 2025, berakhir dengan skor imbang 1-1 yang mengejutkan banyak pihak. Bagi pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius, hasil tersebut dinilai sebagai bentuk keberuntungan. PSIS Semarang, yang tampil menekan di menit-menit terakhir pertandingan, menyamakan kedudukan berkat gol dramatis dari Septian David Maulana pada menit ke-94, setelah memanfaatkan sepak pojok cepat.
Duel Sengit dengan Tuan Rumah VS PSIS
PSIS Semarang berhasil mengimbangi tuan rumah Persebaya Surabaya setelah mereka tertinggal 1-0 lewat gol Francisco Rivera di menit ke-45 babak pertama. Namun, tim Laskar Mahesa Jenar berhasil menyamakan kedudukan hanya 8 detik sebelum pertandingan berakhir. Gol dari Septian David Maulana membuat harapan Persebaya meraih tiga poin pupus.
Gilbert Agius tidak bisa menyembunyikan rasa terkejut dan mengakui bahwa timnya beruntung. Dalam pengakuannya, Agius menyebutkan bahwa seharusnya Persebaya lebih berhak meraih kemenangan. Pasalnya, sepanjang pertandingan, tim tuan rumah lebih dominan dan banyak menciptakan peluang, termasuk sebuah peluang emas yang terjadi menjelang akhir babak kedua.
“Babak pertama pertandingan berimbang 50:50, kita kemasukan di menit-menit akhir kalau bukan salah di menit 44. Di awal babak kedua Persebaya bermain bagus, kita mungkin bisa menyelesaikan pertandingan dengan 2-0. Kita beruntung karena di akhir Persebaya tidak bisa mencetak gol dan kita bisa memanfaatkan kesempatan yang ada,” ujar Gilbert Agius.
Persebaya Tampil Dominan
Bagi Agius, Persebaya tampil sangat bagus sepanjang laga. Termasuk di babak kedua, di mana tim asuhan Aji Santoso ditekan dan memaksa PSIS bertahan. Faktor dukungan ribuan suporter yang memadati Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) menjadi salah satu faktor motivasi utama Persebaya. Di sisi lain, PSIS sempat merasa tertekan, apalagi Persebaya masih berada di jalur kompetisi gelar juara Liga 1 musim ini.
“Ini pertandingan sulit, karena mereka bermain di depan suporternya, punya kans untuk juara, kalau boleh jujur kita tidak berhak mendapatkan satu poin ini, dan mereka berhak mendapatkan poin penuh, karena mereka mendapatkan kans di menit akhir, tapi inilah sepakbola,” tambah Agius.
Hasil Imbang yang Menjadi Pembelajaran
Septian David Maulana, penyerang PSIS Semarang yang mencetak gol penyeimbang di menit terakhir, mengungkapkan bahwa hasil imbang ini diperoleh dengan mudah. Meski begitu, mereka sangat bersyukur karena berhasil mencuri satu poin berharga, yang dapat menjadi modal berharga untuk laga-laga selanjutnya.
“Satu poin ini penting bagi kami, melawan Persebaya yang tim papan atas, tidak mudah. Tapi kami sangat bersyukur. Ini akan menjadi motivasi bagi kami agar bisa terus berjuang dan mendapatkan poin penuh di pertandingan selanjutnya. Kami harus bisa menghindari zona degradasi,” ujar Septian.
Klimaks yang Mengejutkan
Laga di Stadion Gelora Bung Tomo ini memang berakhir dengan klimaks yang dramatis. Persebaya yang sempat unggul 1-0 hingga detik-detik terakhir, harus puas dengan hasil imbang setelah gol spektakuler Septian David Maulana. Meski dominan di sepanjang pertandingan, Persebaya harus mengakui bahwa inilah sepakbola, di mana segalanya bisa berubah dalam sekejap mata.
Meskipun hasil imbang ini bisa dianggap beruntung bagi PSIS Semarang, pertandingan ini menunjukkan semangat juang yang tinggi dari para pemainnya.
Mereka mampu bertahan meski tertekan sepanjang laga dan berhasil memanfaatkan peluang yang ada di menit-menit akhir. Satu poin yang didapat di Surabaya ini tentunya akan menjadi motivasi untuk menghadapi pertandingan-pertandingan selanjutnya. Bagi Persebaya, meski kecewa, mereka tetap harus fokus untuk memperbaiki kelemahan dan terus berjuang di jalur juara. Liga 1 Indonesia masih menyisakan banyak pertandingan seru yang tak terduga, dan setiap tim memiliki peluang untuk meraih kesuksesan jika terus berusaha. Sepak bola selalu penuh kejutan!
