Ligaindonesia.net – Satu nama yang mulai mencuri perhatian adalah Dewa United. Klub yang dijuluki Banten Warriors ini berhasil muncul sebagai penantang serius Persib Bandung dalam perburuan gelar juara. Di bawah kendali pelatih Jan Olde Riekerink, Dewa United terus menunjukkan performa konsisten dan memperbesar peluang mereka untuk menyalip Persib di puncak klasemen.
Hingga pekan ke-27, Dewa United sudah mengumpulkan 49 poin dan menempati posisi kedua. Mereka hanya tertinggal delapan angka dari Persib Bandung yang masih bertengger di puncak klasemen. Dengan tujuh pertandingan tersisa, Dewa United masih memiliki kans besar untuk merebut gelar juara musim ini.
Jadwal yang Menguntungkan dan Peluang Raih Poin Maksimal
Jika melihat jadwal tujuh laga tersisa, Dewa United bisa dibilang cukup diuntungkan. Mereka masih harus menghadapi Bali United, PSS Sleman, Malut United, Barito Putera, Persita Tangerang, Persis Solo, dan PSBS Biak. Dari daftar tersebut, hanya Malut United yang menghuni lima besar klasemen sementara.
Sementara itu, tim-tim seperti Barito Putera, PSS Sleman, dan Persis Solo saat ini berjuang untuk keluar dari papan bawah. Kondisi ini memberikan peluang besar bagi Banten Warriors untuk mengamankan tiga poin dalam laga-laga tersebut. Tim-tim papan tengah seperti PSBS Biak, Persita, dan Bali United juga bukan lawan yang mustahil untuk ditaklukkan oleh skuad Dewa United yang sedang dalam performa terbaiknya.
Jika Jan Olde Riekerink bisa menjaga konsistensi anak asuhnya, Dewa United berpeluang menyapu bersih tujuh laga tersisa. Di sisi lain, mereka juga harus berharap Persib Bandung kehilangan poin di pertandingan-pertandingan penting ke depan. Kombinasi kedua faktor itu bisa membuat sejarah baru tercipta untuk Dewa United.
Alex Martins, Ujung Tombak Mematikan
Salah satu kunci keberhasilan Dewa United musim ini tak lepas dari ketajaman Alex Martins di lini depan. Striker asal Brasil itu tampil luar biasa sepanjang musim 2024/2025. Hingga pekan ke-27, ia sudah mencetak 23 gol dari 21 penampilan, sebuah catatan impresif yang membawanya ke puncak daftar top skor Liga 1.
Dengan postur tinggi menjulang mencapai 187 cm, Alex Martins menjadi ancaman nyata di kotak penalti lawan. Selain tajam, ia juga kreatif. Ia telah mengemas lima assist, menunjukkan bahwa dirinya bukan hanya pencetak gol ulung, tapi juga penghubung serangan yang efektif.
Jan Olde Riekerink sangat mengandalkan Alex sebagai poros utama di lini depan. Ketika ia tampil, permainan Dewa United terlihat lebih hidup dan terorganisir. Kepercayaan tim terhadap pemain berusia 31 tahun itu terlihat jelas di setiap pertandingan, dan sejauh ini, ia membayar kepercayaan itu dengan kontribusi luar biasa.
Serangan yang Merata, Dewa United Jadi Tim Tersubur
Dewa United tak hanya mengandalkan Alex Martins sebagai tumpuan serangan. Hingga pekan ke-27, mereka mencatatkan 54 gol, menjadikan mereka sebagai tim paling produktif di Liga 1 musim ini. Produktivitas ini mencerminkan kekuatan skuad yang merata di berbagai lini.
Total 10 pemain sudah menyumbang gol untuk Dewa , yang menandakan bahwa semua sektor tim mampu memberikan kontribusi langsung. Selain Alex Martins, Egy Maulana Vikri tampil luar biasa dengan koleksi 11 gol. Septian Bagaskara juga tampil tajam dengan torehan 7 gol, sedangkan Taisei Marukawa menambah kekuatan serangan dengan 3 gol.
Tak ketinggalan, Alexis Messidoro, Ricky Kambuaya, dan Risto Mitrevski masing-masing menyumbangkan dua gol. Sementara Angelo Meneses, Alta Ballah, dan Feby Eka ikut berkontribusi lewat masing-masing satu gol.
Pola distribusi gol yang merata ini memperlihatkan fleksibilitas serangan Dewa. Ketika lawan berusaha mematikan Alex Martins, pemain lain seperti Egy dan Bagaskara mampu muncul sebagai solusi. Inilah yang membuat Dewa United sangat sulit dikalahkan musim ini.
Strategi Cerdas Jan Olde Riekerink
Pelatih asal Belanda, Jan Olde Riekerink, menjadi otak di balik kebangkitan Dewa United. Ia meramu strategi menyerang yang efektif namun tetap terorganisir dengan baik di lini belakang. Riekerink membawa pengalaman besar dari Eropa, termasuk pernah menangani Galatasaray dan tim-tim Eredivisie.
Di bawah arahannya, para pemain Dewa United mampu bermain dengan struktur yang rapi dan intensitas tinggi. Riekerink menanamkan pola pikir positif dan mendorong para pemain untuk tampil agresif sejak peluit pertama. Ia juga sukses membangun kekompakan antar lini serta kedalaman skuad yang mumpuni.
Pelatih berpengalaman ini juga berhasil memaksimalkan potensi pemain lokal dan asing secara seimbang. Ia tak ragu memberi peran penting kepada pemain muda seperti Feby Eka dan Alta Ballah, serta menjaga performa pemain asing seperti Messidoro dan Marukawa.
Daya Dukung Manajemen dan Suporter
Keberhasilan Dewa United menembus papan atas tak hanya disebabkan oleh faktor teknis di lapangan. Manajemen klub juga berperan penting dengan memberikan fasilitas dan dukungan maksimal kepada pelatih dan pemain. Mereka aktif membenahi infrastruktur, termasuk pengelolaan latihan dan pemulihan fisik pemain.
Tak kalah penting, dukungan suporter mulai terasa semakin kuat. Meski masih terhitung klub muda, Dewa United berhasil membangun basis pendukung yang loyal dan militan. Atmosfer dukungan ini memberikan energi tambahan bagi para pemain di setiap laga, baik kandang maupun tandang.
Optimisme Menyambut Akhir Musim
Dewa United tidak sekadar hadir sebagai kuda hitam musim ini. Mereka menjelma menjadi penantang serius yang siap menggoyang dominasi Persib Bandung di puncak klasemen. Dengan jadwal yang relatif bersahabat, performa stabil, serta kekuatan serangan yang merata, peluang Dewa United meraih gelar juara terbuka lebar.
Mereka harus menjaga fokus di sisa pertandingan dan terus mengoleksi poin penuh, sembari berharap Persib tergelincir di beberapa laga krusial. Jika skenario itu terjadi, maka sejarah baru bisa tercipta: Dewa United menjadi juara BRI Liga 1 untuk pertama kalinya.
Tak bisa dimungkiri, persaingan menuju akhir musim ini akan berlangsung ketat. Namun, jika ada tim yang pantas disebut sebagai ancaman nyata bagi Persib Bandung, maka Dewa United adalah jawabannya.
