banner

Persebaya Menang Meski Dengan 10 Pemain Lawan Madura United

Written by

Ligaindonesia.net Persebaya Surabaya menegaskan jati diri mereka sebagai tim dengan mentalitas kuat. Dalam laga pekan ke-29 BRI Liga 1 2024/2025, mereka berhasil mengalahkan Madura United 1-0 meski harus bermain dengan 10 pemain sejak akhir babak pertama.

Laga yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Minggu malam (20/4/2025), ini benar-benar menunjukkan karakter asli Green Force: berani, ngotot, dan pantang menyerah.


🟥 Kartu Merah Jadi Titik Balik

Kemenangan ini terasa lebih istimewa karena Persebaya kehilangan Slavko Damjanovic tepat sebelum babak pertama berakhir. Bek asal Montenegro itu mendapat kartu merah setelah menjatuhkan Haudi Abdillah dalam situasi berbahaya.

Meski bermain dengan 10 orang, Persebaya sama sekali tidak kehilangan arah. Sebaliknya, mereka tampil lebih disiplin, menutup ruang, dan memaksimalkan peluang sekecil apapun.

“Kami sudah sering berada dalam situasi sulit. Bermain dengan 10, bahkan kadang 9 pemain. Tapi kami tak pernah menyerah. Ini mentalitas tim kami,” tegas Paul Munster, sang pelatih, dalam konferensi pers pascalaga.

Persebaya


⚡ Flavio Silva Kembali Jadi Pembeda

Gol semata wayang di pertandingan ini dicetak oleh penyerang andalan Persebaya, Flavio Silva, di menit ke-68. Melalui skema serangan balik cepat, Flavio menunjukkan penyelesaian kelas atas yang membuat kiper Madura United tak berdaya.

Penyerang asal Portugal itu kini sudah mengoleksi 8 gol musim ini, dan dalam dua pertandingan terakhir, ia selalu mencetak gol. Konsistensi ini menjadi sinyal positif bagi Green Force yang terus bersaing di papan atas.

“Flavio luar biasa. Dia bisa main di banyak posisi, bukan cuma striker. Dia mau lari, bantu pertahanan, dan mencetak gol. Saya hanya minta dia terus menjaga performa ini,” puji Munster.


🛡️ Ardi Idrus: Kemenangan dari Semangat Kolektif

Salah satu pemain senior Persebaya, Ardi Idrus, menegaskan bahwa kemenangan ini adalah hasil dari semangat luar biasa seluruh tim. Meski harus tampil dengan 10 pemain, tidak satu pun dari pemain Persebaya terlihat kehilangan motivasi.

“Kami tahu pertandingan ini berat. Tapi semua main dengan semangat tinggi, patuh sama instruksi pelatih, dan yang terpenting: semua ingin menang,” ungkap Ardi.

Dukungan penuh dari Bonek Mania yang memadati Stadion GBT juga menjadi energi tambahan bagi Persebaya. Suasana stadion yang membara membuat para pemain tak merasa kekurangan satu pemain di lapangan.


📈 Persebaya Masih dalam Jalur Juara

Kemenangan atas Madura United ini menjaga asa Persebaya dalam perburuan gelar juara Liga 1 2024/2025. Mereka kini berada di posisi ketiga klasemen sementara dengan 52 poin dari 29 pertandingan.

Dengan hanya tersisa lima pertandingan, persaingan di papan atas masih terbuka lebar. Persebaya wajib menjaga konsistensi dan fokus jika ingin meraih trofi di akhir musim.


🎯 Catatan Akhir: Inilah Persebaya Sesungguhnya

Derbi Suramadu kali ini bukan hanya tentang kemenangan. Ini adalah simbol semangat juang, tentang bagaimana sebuah tim mampu bertahan dan tetap menyerang dalam kondisi sulit. Persebaya tidak hanya menang di atas kertas, tetapi juga menang secara moral dan karakter.

Paul Munster dan anak-anak asuhnya kini mengirim sinyal keras ke pesaing: Persebaya tidak hanya kuat saat lengkap, mereka bahkan berbahaya meski bermain dengan 10 pemain.

Dengan jadwal yang semakin padat dan tekanan yang meningkat, Green Force akan membutuhkan semua elemen terbaiknya—dari strategi Munster, ketajaman Flavio, hingga determinasi kolektif tim—untuk terus bertahan dalam perburuan gelar juara.

Kemenangan ini jelas menjadi dorongan moral yang sangat besar bagi Persebaya Surabaya. Bukan hanya karena tiga poin berhasil diamankan, tetapi juga karena cara mereka meraihnya: bermain dengan satu pemain lebih sedikit dan tetap mampu menunjukkan dominasi di lapangan. Situasi seperti ini jarang terjadi dan biasanya menjadi mimpi buruk bagi sebagian besar tim. Tapi tidak bagi Persebaya.

Inilah DNA Green Force yang sebenarnya. Sebuah tim yang tidak hanya mengandalkan kemampuan teknis, tetapi juga mengusung semangat pantang menyerah yang mengakar kuat dalam setiap pemainnya. Dari lini belakang hingga lini depan, semua kompak menjalankan instruksi pelatih dan bekerja keras untuk menjaga keunggulan.

Secara psikologis, kemenangan seperti ini bisa menjadi titik balik dalam perjuangan mereka di lima laga tersisa. Lawan-lawan selanjutnya tentu akan lebih waspada menghadapi tim yang terbukti mampu bermain efektif meski dalam kondisi tidak ideal. Mental juara bukan hanya soal menang besar, tetapi bagaimana bangkit dan bertahan dalam kondisi sulit.

Selain itu, kepercayaan diri para pemain juga semakin meningkat. Flavio Silva yang kini tampil semakin tajam, Paul Munster yang mulai menemukan formula tim terbaik, serta pemain-pemain seperti Ardi Idrus yang tampil konsisten, menjadi pilar penting dalam fase akhir musim ini.

Jika Persebaya mampu menjaga ritme dan mentalitas seperti ini hingga pekan terakhir, bukan tak mungkin mereka akan berdiri gagah di podium juara. Yang pasti, laga melawan Madura United akan selalu dikenang sebagai momen penegasan: bahwa Persebaya bukan hanya layak diperhitungkan, tapi juga layak diperjuangkan hingga akhir.

Article Categories:
LIGA 1 · LIGA INDONESIA

Comments are closed.

Shares