banner

Persebaya Surabaya Hancurkan Persija Jakarta 4-0, Kisah Epik 10 Pemain Memori Tak Terlupakan

Written by

Ligaindonesia.netPersebaya Surabaya Hancurkan Persija Jakarta 4-0.Sebuah cerita heroik tercipta dalam pertandingan uji coba antara Pasukan Greenforce Surabaya dan Persija Jakarta pada 22 November 2011, yang kini menjadi kenangan manis bagi para penggemarnya. Meskipun mereka bermain dengan hanya 10 pemain, mereka berhasil meraih kemenangan luar biasa dengan skor telak 4-0 atas tim ibu kota, Persija Jakarta, di Stadion Gelora 10 November Surabaya. Kemenangan ini tak hanya bersejarah karena hasilnya, tetapi juga karena semangat juang yang ditunjukkan oleh tim yang, meski kekurangan pemain, tetap mendominasi pertandingan.

Keberanian 10 Pemain Persebaya

Laga yang digelar sebagai bagian dari persiapan menjelang kompetisi Liga Primer Indonesia ini memunculkan kejutan besar. Di menit ke-68, bek Bajol Ijo Jeffry Prasetyo diusir wasit karena pelanggaran terhadap striker Persija. Meskipun mereka harus bermain dengan 10 pemain, mereka justru semakin menggila dan menambah dua gol lagi dalam 20 menit terakhir, yang mengukuhkan kemenangan mereka dengan skor 4-0. Kejadian ini mengingatkan kita bahwa kekuatan tim tidak hanya bergantung pada jumlah pemain, tetapi lebih pada kekompakan dan semangat kolektif yang dimiliki oleh para pemain.

Pelatih Divaldo Alves, yang menangani tim bajol ijo pada saat itu, merasa sangat bangga dengan pencapaian tersebut. Ia menegaskan bahwa kemenangan ini adalah hasil kerja keras tim yang solid. “Ini Persebaya. Meski dengan 10 atau 11 pemain, kami tetap kompak dan siap. Itulah yang kami inginkan, bukan karena satu atau dua pemain saja,” ungkap Divaldo setelah pertandingan.

Gol-Gol Hebat yang Mengukir Sejarah

Pertandingan ini penuh dengan momen-momen tak terlupakan, dimulai dengan gol pertama Pasukan Arek Suroboyo yang tercipta pada menit ke-33. Khomad Suharto, pemain bertahan yang juga mampu maju ke depan, mencetak gol melalui sundulan yang memanfaatkan umpan silang akurat dari Arif Ariyanto. Gol tersebut membuat tim mereka unggul 1-0, yang bertahan hingga babak pertama berakhir.

Memasuki babak kedua, Andrew Barisic, striker asal Australia, menggandakan keunggulan Bajol ijo dengan gol yang tercipta pada menit ke-59. Gol ini menunjukkan betapa tajamnya lini depan yang sangat efektif dalam memanfaatkan peluang. Pasukan Arek Suroboyo menambah keunggulan mereka di menit ke-79 berkat tendangan bebas dari Mario Karlovic, yang juga berasal dari Australia. Golnya yang melengkung dan menembus jala gawang Alexander Vrteski membuat skor menjadi 3-0, menambah kepercayaan diri tim tuan rumah.

Namun, puncak kegemilangan Persebaya datang pada menit ke-89 melalui gol spektakuler dari Edy Gunawan, pemain muda Persebaya. Edy, dengan kecepatan dan ketenangannya, berhasil melewati tiga bek Persija dalam adu sprint sebelum akhirnya menyarangkan bola ke gawang, mencetak gol pamungkas yang membawa Persebaya menang dengan skor 4-0.

Mengakui Kelelahan: Pelatih Persija Jaya Hartono

Di sisi lain, pelatih Persija Jakarta, Jaya Hartono, mengakui bahwa kekalahan timnya disebabkan oleh beberapa faktor, terutama kelelahan yang dialami para pemainnya. Setelah tiba sehari sebelumnya di Surabaya, Persija langsung menghadapi Persebaya dalam laga uji coba yang berat. Selain itu, Emanuel De Porras, striker utama Persija, harus pulang ke Jakarta akibat kabar keluarga yang membuatnya absen dalam pertandingan. “Baru sehari datang, kemudian bertanding. Apalagi De Porras harus kembali ke Jakarta karena keluarganya sakit,” kata Jaya Hartono.

Meski kalah telak, Jaya Hartono tetap mengapresiasi permainan Persebaya. “Kami mendapat banyak pelajaran dari sini. Persebaya tim yang kuat dan kami sangat berterima kasih bisa beruji tanding di sini,” ungkapnya.

Persebaya

Persebaya Surabaya: Memori Manis yang Tak Terlupakan

Kemenangan 4-0 ini menjadi salah satu momen paling manis dalam sejarah Persebaya Surabaya. Meski bermain dengan 10 pemain, mereka membuktikan bahwa sebuah tim yang kompak dan bermain dengan semangat kolektif dapat mengalahkan segala keterbatasan. Kehadiran pemain muda seperti Edy Gunawan, yang mencetak gol spektakuler, menjadi simbol semangat juang yang tak pernah padam dalam tubuh Persebaya. Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa kekuatan sejati tim terletak pada kerja sama tim, bukan hanya pada kemampuan individu.

Bagi para suporter Persebaya, ini adalah sebuah kebanggaan besar. Pendukung “Green Force” melihat pertandingan ini sebagai bukti bahwa tim mereka mampu tampil luar biasa meskipun dalam kondisi sulit. Stadion Gelora 10 November menjadi saksi bisu bagaimana Persebaya mengalahkan Persija dengan dominasi total, bahkan saat kekurangan pemain.

Kesimpulan: Semangat Juang yang Menginspirasi

Kemenangan telak 4-0 atas Persija Jakarta menjadi kisah legendaris yang terus dikenang oleh suporter Persebaya Surabaya hingga kini. Pada malam itu, bukan hanya kemenangan di lapangan yang diraih, tetapi juga semangat juang tanpa batas yang menginspirasi siapa saja yang menyaksikan. Ini adalah bukti bahwa dalam sepak bola, kerja sama tim dan semangat juang bisa mengatasi segala keterbatasan. Memori manis ini menjadi modal berharga bagi Persebaya Surabaya saat mereka kembali menghadapi Persija Jakarta dalam Liga 1 Indonesia 2024/2025 di Stadion Gelora Bung Karno.

Persebaya telah membuktikan bahwa mereka bukan tim sembarangan. Dengan kemenangan 4-0 ini, mereka mengukuhkan diri sebagai salah satu kekuatan besar di sepak bola Indonesia, yang siap menghadapi setiap tantangan di liga sesungguhnya.

Article Categories:
LIGA 1 · LIGA INDONESIA

Comments are closed.

Shares