Ligaindonesia.net – Persija Jakarta kembali bersiap menghadapi laga penuh gengsi. Kali ini, Macan Kemayoran menjamu rival tradisional mereka, Persebaya Surabaya, dalam duel klasik yang tersaji pada pekan ke-28 BRI Liga 1 2024/2025. Laga bergengsi ini akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu malam (12/4/2025).
Duel antara dua tim dengan sejarah panjang di kancah sepak bola Indonesia itu tak sekadar soal perebutan tiga poin. Laga ini menyimpan tensi emosional tinggi, baik bagi pemain maupun suporter. Jakmania dan Bonek, dua kelompok pendukung paling loyal di Tanah Air, sudah lama menantikan momentum seperti ini, di mana kebanggaan dipertaruhkan di atas lapangan.
Modal Buruk Jelang Laga Klasik
Sayangnya, Persija Jakarta Jakarta tidak menyambut laga besar ini dengan kondisi ideal. Dalam dua pertandingan terakhir, tim ibu kota harus menelan pil pahit berupa kekalahan beruntun. Kekalahan terbaru terjadi saat Persija Jakarta bertandang ke markas Madura United pada Minggu malam (6/4/2025). Dalam laga itu, Macan Kemayoran kalah 0-1, meski lawan tengah berjuang keras keluar dari zona degradasi.
Carlos Pena, pelatih kepala Persija, menyaksikan langsung bagaimana timnya kesulitan menembus pertahanan Madura United. Para pemain mencoba berbagai cara, namun tetap gagal menyamakan kedudukan. Padahal, secara kualitas, Persija Jakarta lebih unggul. Tetapi sepak bola bukan hanya soal nama besar. Madura United bermain dengan determinasi tinggi dan berhasil memanfaatkan satu peluang emas untuk mengunci kemenangan.
Sebelum itu, Persija Jakarta juga tumbang di kandang sendiri saat menjamu Arema FC. Bermain di hadapan publik sendiri, Riko Simanjuntak dan kawan-kawan justru tampil kurang greget. Arema FC, yang musim ini tak sekuat musim-musim sebelumnya, berhasil mencetak tiga gol dan membuat Persija Jakarta hanya mampu membalas satu gol. Kekalahan 1-3 itu memperpanjang daftar hasil buruk Persija menjelang duel lawan Persebaya.
Carlos Pena Ajak Pemain Ubah Kekecewaan Jadi Motivasi
Carlos Pena tidak menutup mata terhadap performa timnya yang menurun dalam dua pekan terakhir. Ia mengakui bahwa Macan Kemayoran tampil jauh dari kata memuaskan. Namun, pelatih asal Spanyol itu menolak larut dalam kekecewaan. Ia justru mengajak para pemain untuk memanfaatkan momentum laga kandang ini sebagai pelampiasan energi negatif.
“Kami memiliki kesempatan bagus untuk bangkit. Bermain di kandang sendiri, disaksikan langsung oleh Jakmania, tentu memberikan suntikan semangat. Kami harus mengubah kekecewaan, frustrasi, dan kemarahan menjadi energi positif di lapangan,” ujar Pena dalam sesi konferensi pers.
Ia menegaskan bahwa laga kontra Persebaya bukan sekadar pertandingan biasa. Ini adalah momen yang tepat untuk menunjukkan jati diri dan karakter sejati tim. Ia meminta seluruh pemain fokus, bekerja keras, dan bermain dengan hati.
Dukungan Penuh dari Jakmania, Modal Tambahan Persija
Bermain di SUGBK, yang bisa menampung lebih dari 70 ribu penonton, memberikan keuntungan besar bagi Persija jakarta. Setelah sempat bermain di luar Jakarta karena berbagai alasan teknis, Macan Kemayoran akhirnya kembali ke rumah sendiri. Kehadiran Jakmania secara langsung akan menjadi dorongan mental yang luar biasa bagi tim.
Jakmania dikenal sebagai kelompok suporter yang setia dan fanatik. Mereka selalu memberikan dukungan tanpa henti, baik saat tim menang maupun kalah. Kali ini, dukungan itu sangat dibutuhkan. Carlos Pena berharap, atmosfer stadion yang penuh akan menciptakan motivasi tambahan bagi para pemain.
“Kami akan bermain untuk Jakmania. Kami tahu mereka kecewa dengan hasil terakhir, tapi kami juga ingin menebus itu. Kami ingin memberikan kemenangan dan kebanggaan untuk mereka,” ucap Pena.
Persebaya Bukan Lawan yang Mudah
Meski bermain di kandang, Persija Jakarta tak bisa menganggap remeh Persebaya. Tim Bajul Ijo datang dengan semangat tinggi dan motivasi besar untuk mencuri poin. Laga klasik ini selalu menghadirkan kejutan. Kedua tim sering menampilkan permainan terbuka dan saling serang, yang membuat pertandingan selalu menarik untuk disaksikan.
Persebaya memang tampil kurang konsisten musim ini. Namun, dalam laga-laga besar, mereka sering menunjukkan performa terbaik. Tim asal Surabaya itu juga diperkuat pemain-pemain muda berbakat yang siap memberikan kejutan. Bagi mereka, menang atas Persija Jakarta di SUGBK akan menjadi prestasi tersendiri.
Persija Jakarta pun harus mengatur strategi dengan cermat. Carlos Pena harus mampu membaca permainan lawan dan menginstruksikan anak asuhnya untuk tampil efektif. Ia perlu memastikan lini belakang lebih solid dan lini tengah bermain agresif. Kreativitas di lini serang juga harus muncul jika Persija Jakarta ingin mencetak gol cepat.
Posisi Empat Besar Masih Jadi Target
Saat ini, Persija Jakarta masih bertengger di peringkat keempat klasemen sementara BRI Liga 1 2024/2025. Mereka mengumpulkan 43 poin dari 27 pertandingan. Posisi tersebut memang cukup aman, namun kompetisi belum selesai. Masih ada beberapa pertandingan penting yang harus mereka menangkan jika ingin mengamankan tiket ke babak championship.
Carlos Pena berkali-kali menyampaikan bahwa target Persija Jakarta musim ini adalah finis di empat besar. Ia percaya timnya mampu mencapainya, asal seluruh pemain tetap fokus dan menjaga konsistensi. Laga melawan Persebaya bisa menjadi batu loncatan untuk kembali ke jalur kemenangan.
“Sekarang kami harus menjaga posisi kami. Target kami adalah empat besar, dan untuk itu kami harus memenangkan setiap pertandingan tersisa. Kami tidak boleh kehilangan fokus,” tegas Pena.
Laga Penentuan Mentalitas
Pertandingan Sabtu malam nanti bukan hanya soal tiga poin. Ini adalah ujian mentalitas bagi Persija Jakarta. Jika mereka mampu bangkit dari dua kekalahan dan menaklukkan rival abadi, itu akan menjadi sinyal kebangkitan yang nyata. Tapi jika mereka kembali terpeleset, tekanan akan semakin besar.
Carlos Pena memegang peran penting dalam mengatur emosi dan strategi tim. Ia harus memastikan pemain turun ke lapangan dengan semangat membara dan kepercayaan diri tinggi. Laga ini bisa menjadi momen kunci dalam perjalanan Persija Jakarta musim ini.
Dengan dukungan penuh dari Jakmania dan atmosfer GBK yang membara, Persija Jakarta punya segala alasan untuk percaya diri. Namun, semua itu hanya akan berarti jika mereka bermain total sejak peluit pertama.
Kini, tinggal bagaimana Macan Kemayoran menjawab tantangan itu. Apakah mereka mampu mengubah rasa frustrasi menjadi kemenangan yang membanggakan? Jawabannya akan terlihat di bawah gemerlap lampu Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu malam nanti.