ligaindonesia – Persis Solo kembali menuai hasil buruk dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 setelah takluk 1-3 dari tamunya, Malut United, dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo. Kekalahan ini bukan hanya menyakitkan karena terjadi di kandang sendiri, tetapi juga karena cara tim bermain yang penuh dengan kesalahan mendasar.
Yakob Sayuri, winger lincah Malut United, menjadi momok bagi lini pertahanan Persis dengan mencetak hattrick. Tiga gol ini bukan hanya menunjukkan ketajaman Malut United, namun juga memperlihatkan betapa rapuhnya organisasi pertahanan dari Laskar Sambernyawa.
Pemain asal Papua, Yakob Sayuri, benar-benar tampil luar biasa dalam laga ini. Ia mencetak tiga gol ke gawang Persis Solo, memanfaatkan setiap kesalahan individu dari lini belakang lawan. Gol-golnya hadir tidak melalui skema serangan kompleks, tetapi lebih banyak dari blunder pemain Persis sendiri.
Sayuri mencetak gol pertama di menit ke-12, kemudian menggandakan keunggulan di menit ke-28. Gol ketiganya tercipta pada menit ke-70, mempertegas dominasi Malut United sepanjang pertandingan.
Pelatih Malut United pun memuji performa Yakob dan mengungkapkan bahwa hasil ini adalah buah dari konsistensi latihan dan kerja sama tim.
Selepas pertandingan, kapten Persis Solo, Eky Taufik, tak mampu menyembunyikan rasa kecewa dan malu atas penampilan buruk timnya. Dalam wawancara usai laga, bek senior tersebut menyatakan bahwa seluruh pemain merasa terpukul dan malu terhadap suporter dan warga Solo.
“Kami malu, semalu-malunya. Bermain di kandang sendiri, tapi banyak melakukan kesalahan yang tak seharusnya terjadi di level ini. Kami harus introspeksi diri,” ucap Eky.
Ucapan ini seolah menggambarkan betapa situasi di ruang ganti Persis Solo sedang tidak baik-baik saja. Dengan status sebagai salah satu klub besar dan historis, hasil seperti ini tentu menjadi tamparan keras.
Pelatih kepala Persis Solo, Ong Kim Swee, tak bisa menutupi kekecewaannya atas penampilan anak asuhnya. Ia secara terbuka menyatakan bahwa kekalahan ini diakibatkan oleh hilangnya fokus dan disiplin para pemain, terutama dalam bertahan.
Ong Kim juga menambahkan bahwa ia dan staf pelatih akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk membenahi tim dalam sisa enam laga musim ini. Jika tidak ada perubahan signifikan, risiko degradasi semakin nyata menghantui.
Kekalahan ini membuat posisi Persis Solo di klasemen sementara Liga 1 menjadi genting. Mereka kini menempati peringkat ke-15 dengan torehan 26 poin. Posisi ini hanya satu tingkat di atas zona degradasi, dan selisih satu poin saja dari tim di bawah mereka.
Dengan hanya enam pertandingan tersisa di musim ini, setiap poin sangat berharga. Tim harus bangkit dan mulai mengumpulkan kemenangan agar bisa menjauh dari ancaman turun kasta ke Liga 2.
Berikut adalah jadwal sisa pertandingan Persis Solo di Liga 1 2024/2025:
Barito Putera vs Persis Solo – 19 April
Persis Solo vs Borneo FC – 25 April
PSS Sleman vs Persis Solo – 2 Mei
Persis Solo vs Persebaya – 9 Mei
Arema FC vs Persis Solo – 15 Mei
Persis Solo vs Persita Tangerang – 22 Mei
Melihat lawan-lawan yang akan dihadapi, jelas bahwa tidak akan ada pertandingan mudah. Persis harus bermain sempurna dan menghindari kesalahan yang sama jika ingin selamat dari jeratan degradasi.
Tak hanya para pemain dan pelatih yang merasakan tekanan, manajemen klub juga mulai mendapat sorotan dari para pendukung. Banyak fans yang mulai mempertanyakan strategi rekrutmen musim ini yang dinilai kurang tepat, serta minimnya kontribusi dari pemain asing yang diharapkan menjadi pembeda.
Tagar-tagar seperti #SavePersis dan #PersisBangkit mulai bermunculan di media sosial sebagai bentuk keprihatinan sekaligus harapan agar klub segera melakukan perubahan besar.
Kekalahan dari Malut United seharusnya menjadi momentum refleksi bagi seluruh elemen di tubuh Persis Solo. Dengan materi pemain yang seharusnya cukup bersaing, hasil seperti ini menunjukkan adanya permasalahan dalam mental, fokus, serta kerja sama tim.
Kapten Eky Taufik sudah memberikan sinyal kuat bahwa para pemain sadar akan kegagalan mereka. Kini tinggal bagaimana respons dari pelatih dan manajemen dalam mengatasi situasi darurat ini.
Persis masih memiliki enam pertandingan untuk menyelamatkan musim mereka. Jika mampu memperbaiki konsentrasi, meningkatkan kerja keras, dan belajar dari kesalahan, peluang untuk bertahan di Liga 1 masih sangat terbuka.
Persis Solo sedang berada di titik nadir. Kekalahan memalukan dari Malut United menjadi sinyal bahaya yang tidak bisa diabaikan. Ucapan Eky Taufik tentang rasa malu menjadi cerminan bahwa tim ini sadar mereka gagal, namun belum terlambat untuk berubah. Liga 1 belum berakhir, dan harapan selalu ada bagi tim yang mau berjuang sampai akhir.
Ligaindonesia.net - Bali United Akhiri Paceklik Kemenangan,Setelah tujuh pekan tanpa kemenangan, Anak asuh tecco akhirnya…
Ligaindonesia.net - Dewa United harus mengakui keunggulan tamunya, Malut United, dalam laga pekan ke-30 BRI…
ligaindonesia-Kalau ada satu pertandingan yang bisa bikin jantung berdegup kencang, bikin stadion bergemuruh, dan bikin…
Ligaindonesia.net - Ratusan Bonek Sambangi Latihan Persebaya: Bukti Cinta Tak Pernah Padam,Sabtu sore (26/4/2025) menjadi…
Ligaindonesia.net - Pelatih Pelatih Persik Kediri, Divaldo Alves, menunjukkan keseriusannya dalam menyiapkan tim untuk menghadapi…
ligaindonesia-suasana panas di pentas BRI Liga 1 bakal kembali membara! Laga klasik penuh gengsi yang…