banner

PSIS Semarang di Ambang Degradasi, Menuju Ke Liga 2

Written by

Ligaindonesia.netPSIS Semarang Musim 2024/2025 menjadi ujian berat bagi Tim Mahesa Jenar. Tim kebanggaan Kota Lumpia itu kini terancam terdegradasi ke Liga 2 setelah terperosok di posisi ke-16 klasemen sementara Liga 1. Situasi ini tak hanya membuat was-was fans, namun juga menarik perhatian legenda hidup Laskas Mahesa Jenar, Hari Nur Yulianto. Meski kini membela Malut United, Hari Nur mengaku terus mengikuti perkembangan mantan tim dan berharap anak anak yoyok sukawi bisa lolos dari jerat degradasi.

“Saya selalu mengikuti perkembangan PSIS. Semoga mereka bisa keluar dari situasi sulit ini,” ujar Hari Nur dalam wawancara dengan  tribunjateng.com .

Laskar Mahesa Jenar Semarang memang sedang dalam tren buruk. Tim asuhan Gilbert Agius belum meraih kemenangan dalam tujuh laga terakhir. Padahal, hanya tersisa tujuh pertandingan lagi untuk menyelamatkan diri dari jurang degradasi. Salah satu laga krusial adalah melawan Malut United di pekan ke-33, di mana Hari Nur berpotensi berhadapan langsung dengan PSIS. Meski begitu, ia berjanji akan tetap profesional dan memberikan yang terbaik jika diberi kesempatan bermain.

Gali Freotass adalah

Cedera Pemain PSIS dan Kontroversi di Media Sosial

Masalah PSIS Semarang tidak hanya terletak pada performa tim. Tiga pemain kunci, yaitu Gustavo Moura, Gali Freitas, dan Syiha Buddin, mengalami cedera usai kekalahan 1-2 dari Madura United pada 16 Maret 2025. Cedera ini menambah daftar panjang masalah yang dihadapi PSIS, termasuk isu finansial yang sempat membuat beberapa pemain melakukan latihan akibat tunggakan gaji.

Dokter tim PSIS, Radityo Haryo, menjelaskan bahwa Gustavo mengalami cedera kaki kanan, Syiha merasakan nyeri di lutut, dan Gali mengeluhkan nyeri otot hamstring. Ketiganya membutuhkan perawatan intensif untuk bisa kembali memperkuat tim. Namun, kabar cedera ini menuai kontroversi di media sosial. Beberapa penggemar, seperti Panser Biru dan Snex, mengirimkan kebenaran informasi tersebut, terutama setelah Gali Freitas terlihat bermain biliar tanpa masalah.

“Wkwk klasikkk, Gali wingi main biliar o wkwk, normal mbrobos2 kolong malah wkwk,” tulis salah satu fans di Instagram @psisfcofficial.

Komentar-komentar pedas lainnya pun bermunculan, menyindir manajemen klub yang dinilai tidak transparan dalam mengelola informasi. Beberapa fans bahkan menuding cedera pemain hanyalah alasan untuk menutupi masalah internal klub.

Jadwal Berat Menanti

Dengan tujuh laga tersisa, PSIS Semarang harus segera bangkit jika ingin bertahan di Liga 1. Jadwal yang menanti tidaklah mudah. Di bulan April 2025, PSIS akan menghadapi Persik Kediri, Semen Padang, dan Borneo FC. Sementara di bulan Mei, tantangan semakin berat dengan laga melawan Bali United, Malut United, PSS Sleman, dan Barito Putera.

Jika gagal meraih poin maksimal, PSIS berisiko digantikan oleh tim seperti Persijap Jepara, PSIM Yogyakarta, atau Bhayangkara FC di Liga 1 musim depan. Situasi ini tentu menjadi alarm bahaya bagi Laskar Mahesa Jenar, yang sebelumnya juga dihadapkan pada masalah finansial dan latihan pemain.

PSIS

Nasib PSIS di Ujung Tanduk

PSIS Semarang kini berada di persimpangan jalan. Apakah mereka mampu bangkit dan mempertahankan diri di Liga 1, atau justru terpuruk ke Liga 2? Jawabannya akan terungkap dalam tujuh laga tersisa. Fans PSIS tentu berharap tim kesayangannya bisa menunjukkan mental juara dan menghindari nasib buruk tersebut.


Posisi ke-16 mungkin terlihat suram, tetapi dalam sepak bola, segala sesuatu bisa terjadi. Mereka Semarang memiliki sejarah panjang dan basis fans setianya. Jika para pemain bisa menunjukkan mental juara dan memaksimalkan setiap peluang, bukan tidak mungkin Laskar Mahesa Jenar akan berhasil menghindari degradasi.

Satu hal yang pasti, perjalanan tim sepakbola Semarang di sisa musim ini akan menjadi sorotan utama. Bukan hanya bagi penggemarnya, tetapi juga bagi seluruh pecinta sepak bola Indonesia. Mari kita nantikan bersama!

Mahesa Jenar Suporter PSIS Semarang

Penutup: Harapan di Ujung Jurang

 

PSIS Semarang berada di persimpangan jalan. Dengan tujuh laga tersisa, tim ini masih punya peluang untuk menyelamatkan diri dari degradasi. Dukungan fans, kerja keras pemain, dan strategi pelatih menjadi kunci utama. Meski berat, perjuangan mereka belum berakhir. Mari berharap Laskar Mahesa Jenar bisa bangkit dan bertahan di Liga 1!

Article Categories:
LIGA 1 · LIGA INDONESIA

Comments are closed.