Rahmad Darmawan
Ligaindonesia.net – Nama Rahmad Darmawan tak pernah lepas dari percakapan para penikmat sepak bola Indonesia. Pelatih asal Lampung ini berhasil membangun reputasi sebagai salah satu pelatih paling berpengalaman dan berprestasi di kancah sepak bola nasional. Selama puluhan tahun berkarier, ia telah membesut berbagai klub besar dan mencatatkan sederet prestasi membanggakan.
Rahmad Darmawan, atau yang akrab disapa RD, pernah memimpin sejumlah tim elite di Tanah Air. Ia mencatatkan namanya sebagai pelatih utama Persija Jakarta, Persipura Jayapura, Sriwijaya FC, Arema FC, hingga tim nasional Indonesia U-23. Dengan pengalamannya yang luas, Rahmad Darmawan menjadi sosok yang disegani di dunia kepelatihan Indonesia.
Rahmad Darmawan berhasil mengantarkan Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC menjadi juara Liga Indonesia. Ia juga meraih prestasi istimewa bersama Sriwijaya FC dengan menjuarai Piala Indonesia sebanyak tiga kali. Catatan ini membuatnya masuk jajaran pelatih tersukses di era Liga Indonesia modern.
Meski Rahmad Darmawan telah melatih 12 klub berbeda di Indonesia, Persib Bandung justru tidak pernah masuk dalam daftar klub yang ia tangani. Padahal, Persib merupakan salah satu klub dengan sejarah dan basis suporter terbesar di negeri ini. Yang lebih menarik, Rahmad Darmawan mengaku pernah empat kali nyaris melatih Persib, namun takdir berkata lain.
Pada 2011, Rahmad Darmawan mengungkap bahwa dirinya hampir menjadi pelatih Persib. Ia bahkan telah menyepakati kontrak dan menerima uang muka dari manajemen klub. Namun, situasi berubah drastis ketika PSSI menunjuknya sebagai pelatih Timnas U-23 untuk SEA Games.
“Saya sudah sepakat dengan manajemen Persib, bahkan saya sudah menerima DP. Kami sudah tandatangani kontrak. Tapi dalam klausul kontrak itu tertulis bahwa jika PSSI membutuhkan saya sebagai bagian dari pengurus, maka kontrak dengan klub otomatis batal,” ujar Rahmad Darmawan dalam wawancara di kanal YouTube Bicara Bola by Akmal.
Menyadari kewajiban terhadap tim nasional, Rahmad Darmawan segera menemui Umuh Muchtar, tokoh penting Persib, di Solo. Di sana, ia mengembalikan uang muka sembari meminta maaf. “Saya langsung bertemu Pak Umuh, saya kembalikan DP-nya dan saya mohon maaf. Saya memilih menerima tugas dari negara,” lanjutnya.
Dua tahun kemudian, situasi serupa kembali terulang. Pada 2013, Rahmad Darmawan sempat masuk radar Persib Bandung, namun kembali mendapatkan panggilan dari Timnas Indonesia. Ia akhirnya kembali menunda peluangnya untuk menangani tim asal Kota Kembang tersebut.
Pada 2015, Rahmad Darmawan kembali membuka peluang untuk bergabung dengan Persib setelah menyelesaikan tugasnya bersama Persija Jakarta. Namun, kali ini ia harus memilih antara Persib dan klub Malaysia, Terengganu FC, yang sudah lebih dulu mengajaknya bekerja sama.
“Sebelum saya ke Malaysia, saya sempat bertemu dengan petinggi Persib. Kami sudah berbicara dan menyepakati banyak hal. Tapi saat itu saya sedang dalam proses komunikasi lanjutan dengan Terengganu FC,” jelasnya.
Rahmad Darmawan mempertimbangkan sejumlah faktor, termasuk etika dan tanggung jawab terhadap kolega yang sudah lebih dulu menjalin komunikasi dengannya. Ia pun memutuskan untuk menolak Persib dan menerima tawaran dari klub Malaysia tersebut.
“Saya merasa kurang etis jika saya membatalkan pembicaraan dengan klub Malaysia yang lebih dulu datang. Akhirnya saya memilih berangkat ke Malaysia,” kenangnya.
Setelah kembali dari Malaysia, Rahmad Darmawan hampir saja kembali mendekat ke Persib. Namun, lagi-lagi takdir memisahkan jalur keduanya. “Setelah saya pulang, saya hampir melatih Persib lagi. Tapi lagi-lagi bukan jodoh. Bahkan Aliyudin, yang sudah bergabung ke Persib, awalnya ikut karena saya rencananya melatih di sana,” kisahnya sambil tertawa kecil.
Kini, Rahmad Darmawan berada dalam status tanpa klub setelah berpisah dengan Barito Putera pada 23 Januari 2025. Meski tidak sedang melatih, Rahmad Darmawan tetap aktif mengamati dinamika dunia sepak bola nasional. Salah satu perhatian utamanya adalah keberadaan pelatih asing yang kini mendominasi BRI Liga 1.
Rahmad Darmawan menyuarakan pandangannya tentang minimnya kepercayaan yang diberikan kepada pelatih lokal. Ia melihat kenyataan bahwa banyak pelatih asing tetap mendapatkan pekerjaan meskipun sudah beberapa kali membawa tim ke jurang degradasi. Sebaliknya, pelatih lokal seringkali kesulitan mendapatkan kesempatan kedua.
“Kesempatan untuk pelatih asing di Liga 1 memang lebih besar. Saya melihat ada pelatih asing yang sudah beberapa kali gagal dan tetap dipercaya. Sementara pelatih lokal, kalau gagal sekali saja, langsung sulit dapat pekerjaan lagi,” ungkapnya.
Meski begitu, Rahmad Darmawan tidak ingin pelatih lokal merasa minder. Ia justru mengajak para pelatih muda Indonesia untuk terus berkembang dan menunjukkan kemampuan terbaik. Ia merasa senang melihat kemunculan pelatih-pelatih muda seperti Nova Arianto dan Bima Sakti yang berhasil mencuri perhatian.
“Saya senang sekarang ada banyak pelatih muda potensial. Nova Arianto, Bima Sakti, dan beberapa pelatih lain bahkan sudah dipercaya untuk melatih di luar negeri. Itu artinya kita punya kualitas,” jelasnya penuh semangat.
Meskipun Rahmad Darmawan sudah empat kali batal melatih Persib, ia tidak menutup kemungkinan untuk kembali membuka pembicaraan jika suatu saat klub itu kembali menawarkan kerja sama. Namun, ia menyerahkan segalanya kepada waktu dan keadaan.
“Kalau ditanya apakah saya masih ingin melatih Persib? Ya, siapa yang tidak mau? Tapi semua kembali pada waktu dan momen yang tepat. Saya tidak pernah menutup pintu,” ujarnya menutup pembicaraan.
Rahmad Darmawan telah menapaki jalur panjang sebagai pelatih di Indonesia. Meski belum pernah menukangi Persib Bandung, kisahnya justru menjadi bukti bahwa dunia sepak bola penuh liku, kejutan, dan takdir yang tak selalu bisa direncanakan. Yang pasti, sosok Rahmad Darmawan tetap menjadi legenda hidup yang memberikan warna tersendiri bagi perjalanan sepak bola nasional.
Ligaindonesia.net - Bali United Akhiri Paceklik Kemenangan,Setelah tujuh pekan tanpa kemenangan, Anak asuh tecco akhirnya…
Ligaindonesia.net - Dewa United harus mengakui keunggulan tamunya, Malut United, dalam laga pekan ke-30 BRI…
ligaindonesia-Kalau ada satu pertandingan yang bisa bikin jantung berdegup kencang, bikin stadion bergemuruh, dan bikin…
Ligaindonesia.net - Ratusan Bonek Sambangi Latihan Persebaya: Bukti Cinta Tak Pernah Padam,Sabtu sore (26/4/2025) menjadi…
Ligaindonesia.net - Pelatih Pelatih Persik Kediri, Divaldo Alves, menunjukkan keseriusannya dalam menyiapkan tim untuk menghadapi…
ligaindonesia-suasana panas di pentas BRI Liga 1 bakal kembali membara! Laga klasik penuh gengsi yang…