Ligaindonesia.net – Saddil Ramdani menunjukkan performa konsisten dan cemerlang selama empat tahun membela Sabah FC. Pemain sayap asal Indonesia itu menjadi bagian penting dalam transformasi Sabah FC sebagai salah satu tim papan atas Liga Super Malaysia. Namun, kisah indah Saddil Ramdani bersama klub asal Negeri Bawah Bayu itu tampaknya akan segera mencapai ujung.
Saddil Ramdani bergabung dengan Sabah FC pada Februari 2021 setelah manajemen klub Malaysia itu memboyongnya dari Bhayangkara FC. Dengan cepat, ia menancapkan pengaruh di lapangan melalui kecepatan, kelincahan, dan kemampuan menciptakan peluang. Dalam empat musim terakhir, Saddil menjadi andalan di sektor sayap kanan dan berkontribusi besar terhadap produktivitas tim.
Namun, kabar kurang menggembirakan menyelimuti masa depannya di Sabah. Media Malaysia, Stadium Astro, melaporkan bahwa Saddil Ramdani kemungkinan besar akan meninggalkan Sabah FC begitu musim 2024/2025 berakhir. CEO Sabah FC, Marzuki Nasir, memberikan sinyal kuat bahwa manajemen tidak akan memperpanjang kontraknya yang akan habis pada 31 Mei 2025, tepat saat musim kompetisi berakhir.
Kontrak Menuju Ujung Jalan
Sabah FC sejauh ini belum menyampaikan pernyataan resmi mengenai status kontrak Saddil Ramdani. Namun, media lokal sudah mengangkat isu ini sebagai sesuatu yang hampir pasti. Saddil sendiri belum memberikan konfirmasi secara langsung, tetapi sumber dari dalam klub menyebut bahwa pembicaraan terkait kontrak baru tidak kunjung terjadi.
“Pemain sayap Sabah, Saddil Ramdani, memiliki potensi besar untuk meninggalkan tim di akhir musim ini,” tulis Stadium Astro dalam laporan mereka.
Jika benar-benar pergi, maka Saddil Ramdani akan menutup perjalanannya di Sabah FC dengan catatan impresif: 87 penampilan kompetitif, 22 gol, dan 30 assist. Angka-angka ini menegaskan pengaruh besar Saddil dalam permainan tim, baik sebagai pencetak gol maupun pemberi umpan matang.
Menjaga Konsistensi di Tengah Ketatnya Persaingan
Saddil Ramdani bukan hanya tampil konsisten, tetapi juga memperlihatkan kepemimpinan di lapangan. Ia sering memotivasi rekan-rekannya, terutama pemain muda lokal, agar bermain tanpa rasa takut. Dalam banyak pertandingan penting, Saddil Ramdani muncul sebagai penentu melalui assist atau gol krusial.
Selama Saddil Ramdani membela klub, Sabah FC memang belum berhasil meraih trofi juara. Namun, mereka secara konsisten bersaing di papan atas. Dalam tiga musim terakhir, Sabah FC selalu finis di posisi tiga besar, pencapaian yang cukup fenomenal jika melihat konteks kekuatan liga.
Persaingan di Liga Super Malaysia tergolong berat, terutama karena dominasi Johor Darul Ta’zim (JDT) yang sudah berlangsung lebih dari satu dekade. JDT memiliki sumber daya finansial besar, infrastruktur kelas dunia, dan skuad bertabur bintang. Namun, Sabah mampu bertahan sebagai penantang serius berkat fondasi permainan yang solid dan kontribusi para pemain kunci seperti Saddil.
Jejak Karier Internasional
Sebelum tampil memukau bersama Sabah FC, Saddil sempat menimba pengalaman di klub Malaysia lainnya, Pahang FA. Namun, performa terbaiknya justru muncul ketika ia mengenakan jersey merah muda Sabah. Manajemen klub memberi ruang bagi Saddil untuk berkembang, dan ia menjawabnya dengan performa di atas rata-rata.
Bahkan ketika mengalami cedera ringan atau dipanggil untuk memperkuat Timnas Indonesia, Saddil tetap mampu menjaga level permainannya. Ia menjaga kondisi fisik dengan ketat dan rajin mengikuti program latihan tambahan di luar jadwal reguler tim.
Panggilan ke Timnas juga membuat reputasi Saddil di Malaysia semakin kuat. Banyak penggemar sepak bola Malaysia menaruh respek terhadap etos kerja dan semangat juang yang ia tunjukkan di lapangan.
Peluang Baru di Depan Mata
Jika Saddil benar-benar meninggalkan Sabah FC, banyak klub diyakini akan berebut untuk mendapatkan jasanya. Beberapa klub Liga Malaysia sudah menunjukkan minat, namun rumor menyebutkan bahwa Saddil ingin menjajal kompetisi yang lebih menantang.
Kabar yang beredar menyebutkan bahwa beberapa klub di Thailand dan Indonesia mulai membuka komunikasi dengan perwakilan Saddil. Bahkan, klub-klub dari Timur Tengah dan Korea Selatan disebut-sebut mengamati situasinya dengan seksama.
Saddil sendiri pernah mengutarakan keinginannya bermain di liga yang memiliki intensitas tinggi dan eksposur lebih besar. “Saya ingin terus berkembang. Jika ada kesempatan bermain di liga yang lebih kompetitif, tentu saya akan mempertimbangkannya,” ujar Saddil dalam wawancara sebelumnya.
Dampak Kepergian Saddil bagi Sabah FC
Jika Saddil benar-benar hengkang, maka Sabah FC harus segera mencari pengganti sepadan. Kehilangan winger seproduktif dan seberpengaruh Saddil tentu akan memengaruhi dinamika permainan tim. Manajemen perlu merancang strategi transfer jitu agar performa tim tidak merosot.
Pelatih Sabah FC, Ong Kim Swee, sejauh ini belum memberikan komentar mengenai kabar hengkangnya Saddil. Namun, dalam beberapa kesempatan, ia selalu memuji kontribusi pemain asal Indonesia tersebut. “Saddil adalah pemain yang sangat penting. Ia memberi dimensi berbeda dalam serangan kami,” ucap Ong dalam konferensi pers usai laga melawan Selangor FC bulan lalu.
Manajemen Sabah juga kemungkinan akan lebih fokus membina pemain muda lokal untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan. Program akademi klub telah menunjukkan kemajuan dalam dua tahun terakhir, dan Saddil kerap terlibat dalam pembinaan pemain muda tersebut.
Penutup Kisah Manis
Empat tahun terakhir menjadi periode paling stabil dalam karier Saddil. Ia menemukan rumah kedua di Sabah dan mendapat dukungan penuh dari suporter. Ketika ia mencetak gol atau mengirim assist, Stadion Likas selalu bergemuruh menyambut selebrasi khasnya. Tak heran jika banyak suporter merasa berat jika harus melepas ikon mereka.
Namun, sepak bola memang selalu menghadirkan siklus. Pemain datang dan pergi, tetapi warisan yang ditinggalkan tetap abadi. Saddil sudah menulis babak penting dalam sejarah Sabah FC. Kini, publik menanti kemana langkah berikutnya akan membawanya.
Dengan usia yang masih 26 tahun dan performa yang terus stabil, Saddil memiliki semua syarat untuk menembus level yang lebih tinggi. Baik kembali ke Indonesia, menjajal Liga Thailand, atau bahkan menantang diri di Asia Timur, Saddil siap menapaki tantangan baru.