Ligaindonesia.net – Evandro Brandao resmi hengkang dari PSIS Semarang dengan alasan tertundanya gaji. Manajemen PSIS angkat bicara terkait keputusan ini dan mengungkapkan topik disiplin sang pemain.
Kabar mengejutkan datang dari PSIS Semarang setelah salah satu pemain asing mereka, Evandro Brandao , memutuskan untuk mengakhiri kontraknya lebih cepat. Pemain asal Angola ini resmi mundur dari tim dengan alasan keterlambatan pembayaran gaji. Pengumuman ini ia sampaikan langsung melalui akun Instagram pribadinya, @evandrob_47 , pada Kamis (27/3/2025).
Namun, manajemen PSIS Semarang punya pandangan lain soal hengkangnya sang pemain. CEO PSIS, Yoyok Sukawi , mengungkapkan bahwa keputusan Brandao tidak lepas dari tindakan indisipliner yang dilakukannya.
Masalah Gaji atau Disiplin?
Evandro Brandao menyebut bahwa faktor utama kegagalannya dari PSIS adalah tertundanya gaji. Namun, pihak klub memberikan klarifikasi berbeda. Yoyok Sukawi mengakui memang ada keterlambatan pembayaran, tetapi ia menilai respon yang diberikan Brandao justru tidak profesional.
“Kita akui memang ada penundaan gaji 12 hari . Namun yang bersangkutan justru melakukan tindakan indisipliner, seperti merekam latihan dan tidak mau berlari di pertandingan. Oleh karena itu, kami memberikan sanksi pemotongan gaji 20 persen sesuai dengan kontrak kerja,” jelas Yoyok dalam keterangan resminya pada Kamis (27/3/2025).
Keputusan memberikan sanksi ini pun tidak lantas membuat Brandao kembali berlatih atau bermain. Justru, pemain berusia 33 tahun itu tetap memilih untuk tidak mengikuti pertandingan-pertandingan berikutnya. Akhirnya, Brandao memilih mengakhiri kontrak secara sepihak.
PSIS Fokus pada Pemain yang Ada
Manajemen PSIS sepertinya tidak mau berlarut-larut dalam polemik ini. Yoyok menegaskan bahwa klub tetap fokus kepada pemain yang masih memiliki komitmen dan profesionalisme untuk menyelesaikan musim ini.
“Kami persilakan Brandao untuk pergi, karena kami lebih memilih fokus pada pemain-pemain yang masih memiliki komitmen bekerja sepenuh hati dan profesional hingga akhir musim,” lanjutnya.
Selain itu, Yoyok juga memastikan bahwa masalah keterlambatan gaji yang sebelumnya sempat disebutkan kini telah terselesaikan. “Per hari ini, gaji sudah tidak ada masalah bagi para pemain,” tegasnya.
Dampak pada skuad PSIS
Kepergian Evandro Brandao tentu meninggalkan lubang di lini serang PSIS Semarang. Saat ini, skuad PSIS hanya memiliki tiga penyerang tersisa, yaitu Gali Freitas, Sudi Abdallah, dan Gustavo Souza . Kehilangan satu pemain asing berpengalaman tentu menjadi tantangan tersendiri bagi tim asuhan Gilbert Agius .
Meski begitu, tim pelatih tampaknya tidak terlalu panik dengan situasi ini. Saat ini, PSIS tengah meliburkan waktu untuk sementara waktu dan dijadwalkan kembali berlatih pada 3 April 2025 .
Kesimpulan
Kepergian Evandro Brandao dari PSIS Semarang menjadi dinamika yang cukup menarik di pertengahan musim Liga 1 2025. Sebagai pemain tunggal, Brandao diharapkan mampu memberikan kontribusi besar bagi tim, terutama dalam hal mencetak gol dan meningkatkan daya serang PSIS. Namun, ketidaksepahaman antara pemain dan manajemen akhirnya membuat sang striker memilih untuk mengakhiri kerja sama lebih cepat.
Meski kalah Brandao, PSIS tidak ingin terlalu lama terjebak dalam permasalahan ini. Klub lebih memilih untuk tetap fokus dan mengungkap sisa kompetisi dengan pemain yang ada. Manajemen menegaskan bahwa hanya pemain yang memiliki komitmen penuh dan profesionalisme tinggi yang akan terus menjadi bagian dari tim. Sikap ini menunjukkan ketegasan PSIS dalam menjaga stabilitas tim di tengah musim yang masih berjalan.
Selain itu, dengan masih hadirnya Gali Freitas, Sudi Abdallah, dan Gustavo Souza di lini depan, PSIS tetap memiliki peluang untuk tampil kompetitif. Kembalinya skuad ke sesi latihan pada 3 April 2025 akan menjadi momen penting bagi pelatih Gilbert Agius untuk merancang strategi baru tanpa Brandao.
Para suporter PSIS tentu berharap tim tetap solid dan mampu bersaing di papan atas Liga 1. Meski kehilangan salah satu pemainnya, PSIS yakin masih bisa tampil maksimal dan menyelesaikan musim dengan hasil terbaik.
Dengan semangat dan komitmen penuh, PSIS Semarang siap melanjutkan perjuangan di Liga 1. Kehilangan satu pemain tak jadi tantangan, karena tim tetap fokus meraih hasil terbaik hingga akhir musim.
Tim Redaksi : Ligaindonesia.net